PROFIL LULUSAN PRODI ANTROPOLOGI ULM
Lulusan Program Studi Antropologi ULM dibekali dengan kompetensi akademik dan profesional dalam memahami, menganalisis, serta memberikan solusi terhadap berbagai fenomena sosial-budaya yang terjadi di masyarakat. Melalui pendekatan etnografi dan penerapan metode penelitian sosial terkini, mereka mampu menggali dinamika kehidupan sosial, budaya, ekonomi, dan politik dengan perspektif yang holistik dan mendalam.
Keunggulan lulusan terletak pada keterampilan mereka dalam melakukan penelitian berbasis lapangan, menganalisis data etnografi, serta merancang intervensi sosial yang berbasis bukti. Kemampuan ini menjadikan mereka aset berharga dalam berbagai sektor, termasuk pemerintahan, di mana mereka dapat berkontribusi dalam perumusan kebijakan berbasis data sosial-budaya; organisasi non-pemerintah, di mana mereka berperan dalam advokasi dan pemberdayaan masyarakat; serta dunia industri dan bisnis yang membutuhkan pemahaman tentang keberagaman budaya dalam strategi pemasaran, komunikasi, serta manajemen sumber daya manusia.
Selain itu, lulusan juga memiliki peluang dalam bidang pendidikan, penelitian, dan media, di mana mereka dapat mengembangkan kajian akademik, menulis analisis sosial-budaya, serta berperan dalam produksi konten berbasis budaya. Dengan keterampilan analitis, adaptabilitas tinggi, serta pemahaman terhadap keberagaman manusia, lulusan Program Studi Antropologi ULM siap berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan yang berakar pada nilai-nilai lokal dan global.
NO | PROFIL LULUSAN | KEMAMPUAN | PROFESI/KARIR |
---|---|---|---|
1 | Peneliti Sosial Budaya | Sebagai peneliti sosial budaya, sarjana Antropologi ULM memiliki kemampuan: 1. Beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi di lapangan, termasuk kemampuan berkomunikasi dengan beragam kelompok masyarakat/komunitas. 2. Mengidentifikasi dan menganalisis persoalan sosial budaya dengan menggunakan perspektif antropologi. 3. Menerapkan konsep, teori, dan metode antropologi dalam melakukan proses penelitian, termasuk menyusun proposal, kerja lapangan, dan melakukan analisis. 4. Memiliki keterampilan menulis untuk menyusun laporan etnografi/penelitian serta menghasilkan karya ilmiah yang jelas, sistematis, dan informatif. 5. Mampu mengkomunikasikan hasil kajian Antropologi kepada pemangku kepentingan, yang berguna untuk memecahkan berbagai isu pembangunan sosial budaya secara berkelanjutan. | • Peneliti di Lembaga Pemerintah (BRIN, Balai Penelitian Daerah, Kementerian Sosial, dll.) • Peneliti di LSM atau NGO (misalnya dalam isu hak masyarakat adat, gender, pembangunan sosial, atau lingkungan) • Peneliti dalam Program Pembangunan (misalnya program pemberdayaan masyarakat atau kebijakan kesejahteraan sosial) • Peneliti di Industri dan Perusahaan Swasta (misalnya Pasar dan Konsumen ataupun meneliti dampak sosial dari kebijakan perusahaan) • Peneliti Sosial Budaya (mendokumentasikan dan meneliti koleksi budaya) • Peneliti Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan (misalnya Peneliti Kajian Dampak Sosial dan Lingkungan dalam proyek tambang, perkebunan, atau pembangunan infrastruktur) • Peneliti Kesehatan, Pendidikan, dll |
2 | Tenaga Ahli dalam Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Masyarakat/Komunitas | Sebagai Tenaga Ahli dalam Perencana Pembangunan dan Pengembangan Masyarakat/Komunitas, sarjana Antropologi ULM memiliki kemampuan: 1. memahami tentang isu-isu pembangunan dan pengembangan masyarakat/komunitas secara lokal dan global, dan menemukan solusi kreatif terhadap pemecahan masalah yang dihadapi. 2. Menguasai metode dan teknik fasilitasi dalam proses partisipatif pada perencanaan pembangunan dan pengembangan masyarakat/komunitas. 3. Keterampilan manajemen dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek/program pembangunan dan pengembangan masyarakat/komunitas dengan efisien dan efektif. 4. Kesadaran tentang pentingnya menghormati dan mempertimbangkan kebudayaan lokal dalam setiap langkah pembangunan dan pengembangan masyarakat/komunitas. 5. Mengaplikasikan konsep, teori dan metode antropologi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan pengembangan masyarakat/komunitas yang berkelanjutan | • Pendamping Program Sosial (seperti Program Keluarga Harapan, Pendamping Desa, atau pemberdayaan masyarakat adat) • Aktivis dan Manajer Program LSM (bidang advokasi hak masyarakat adat, gender, lingkungan, dll.) • Konsultan Sosial dan Budaya (bekerja untuk perusahaan, pemerintah, atau NGO) • Tenaga Ahli dalam Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Masyarakat • Ahli Kajian Dampak Sosial dan Lingkungan (terutama untuk proyek pembangunan, tambang, dan perkebunan) • Human Resource Development (HRD) (mengelola keberagaman di perusahaan) • Corporate Social Responsibility (CSR) Specialist (merancang program sosial perusahaan) |
3 | Pegiat Sosial Budaya | Sebagai Pegiat Sosial Budaya, sarjana Antropologi ULM memiliki kemampuan: 1. Mengembangkan kinerja profesional di bidang antropologi dan menjalankan prinsip-prinsip etika dalam pekerjaan sebagai pamong atau pegiat sosial budaya. 2. Memiliki ketajaman analisis dan pemecahan masalah dalam mengkaji berbagai media kultural yang terkait dengan penyebaran dan pembentukan nilai-nilai budaya. 3. Memiliki kemampuan mendampingi komunitas penggiat budaya dan kesenian khas/lokal. 4. Mampu merancang dan mengelola kegiatan pertunjukan seni budaya 5. Mampu mengelola media berbasis teknologi Informasi untuk memproduksi konten media berbasis budaya dan merevitalisasi nilai-nilai budaya lokal dan nasional. | • Jurnalis dan Penulis Budaya (untuk media massa, majalah budaya, atau konten digital) • Kurator dan Manajer Seni dan Budaya (di museum, galeri seni, atau festival budaya) • Pengembang Konten Digital Berbasis Budaya (YouTuber, podcaster, atau pengelola media sosial budaya) • Pemandu Wisata Budaya (tour guide berbasis etnografi) • Pengelola Wisata Berbasis Komunitas (community-based tourism) • Entrepreneurship |